Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 17:19:25【Resep Pembaca】835 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(2)
Artikel Terkait
- UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka
- Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG
- Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran
- Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara
- AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau
- Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal
- Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025
- Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka
- Pimpinan Komisi X dukung penerapan "school kitchen" dalam MBG
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
Resep Populer
Rekomendasi

Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG

Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat

Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG

Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat

KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025

Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia

KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025